THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 16 Januari 2009

lindungi palestina!!!! ALLAHU AKBAR



Selamat Pagi Indonesia

Lindungi Palestina Segera!

ISRAEL sudah menjadi penjahat kemanusiaan. Kejahatan negeri Zionis itu sudah melampaui batas. Apalagi beredar kabar bahwa tindakan Israel itu akibat dukungan diam-diam dari pemerintahan Presiden George W Bush.

Namun seorang diplomat Israel pekan ini membantah pernyataan bahwa Israel menyerang Hamas saat ini karena mereka lebih yakin mendapat dukungan dari pemerintahan Bush daripada pemerintahan Obama mendatang.

Jeremy Issacharoff, diplomat di kedutaan Israel di Washington, mengatakan Israel harus bertindak untuk menghentikan tidak hanya roket dari Hamas, tetapi juga menunjukkan kesiapan menghadapi ancaman regional, termasuk dari Hezbollah di Lebanon dan Iran.

The New York Times mengutip para pakar mengatakan Israel memutuskan menyerang Hamas sebelum Presiden Bush meninggalkan kantornya pada 20 Januari karena tidak yakin penggantinya Barack Obama akan menunjukkan dukungan yang sama. Itu menunjukkan Israel mengamuk di Gaza karena ada dukungan Bush diam-diam untuknya.

Israel selain menghadapi Hamas, juga harus bersiap menghadapi Hezbollah didukung Iran di Lebanon yang telah membangun kembali kekuatannya sejak perang dengan Israel pada 2006, serta terhadap Iran, yang segera akan dapat membuat bom nuklir.

Israel memang melakukan serangan membabi buta ke Jalur Gaza. Dalam pernyataan resminya, mereka berperang mengatasi ancaman kaum militan Hamas. Faktanya, sedikit pun Israel tak peduli dengan korban masyarakat sipil yang bergelimpangan. Tak sedikit kaum wanita dan anak-anak yang jadi korban serangan brutal itu.

Israel mendapat angin setelah Dewan Keamanan (DK) PBB gagal menyepakati resolusi. AS selalu berada di balik keputusan DK yang menyelamatkan Israel. Dalam perkembangannya, cukup banyak sekutu AS di Eropa yang kemudian malah membenarkan langkah Israel.

Sementara itu garis keras Hamas merupakan pantulan struktur kependudukan di Gaza. Delapan puluh persen penduduk Gaza yang berjumlah 1,5 juta orang adalah pengungsi beserta anak, cucu, dan cicit mereka.

Dulu, ketika para Zionis tinggal di pengasingan diaspora, dalam setiap kesempatan berkumpul mereka melepas kerinduan akan tanah leluhur mereka dengan seruan “Tahun Depan di Yerusalem”.

Para pengungsi Palestina yang diusir tentara pendudukan Israel dari kampung halaman mereka juga terus mendambakan kembali ke rumah mereka yang direbut orang Yahudi. Mereka juga secara turun-temurun merindukan mudik, dan berseru ”Tahun Depan di Haifa, di Tel Aviv, Al-Quds”.

Kaum Hibrani orang Yahudi dilarang melupakan kezaliman yang mereka alami. Dalam tradisi oral bangsa Arab juga ditemukan hikayat derita atas perlakuan kejam terhadap mereka.

Seperti memori Yahudi akan pogrom dan holocaust, ratapan Palestina juga ditembangkan antar-generasi, supaya terus diingat dan terukir dalam memori peradaban mereka. Memori semacam inilah yang menjadi rintangan terbesar bagi perdamaian dan pemicu terkuat untuk perang.

Melihat perkembangan di Gaza, hampir pasti Hamas dan Israel bakal adu kuat dan saling baku bunuh. Sudah waktunya DK-PBB dan masyarakat internasional secara bersama, menghentikan aksi brutal Israel yang terkutuk itu. Dunia harus memberikan perlindungan bagi Palestina agar tak musnah oleh genosida ala Israel.